Jambi – Upaya pemerintah untuk meningkatkan harga karet yang sempat jatuh terus dilakukan. Salah satunya dengan mengatur ekspor karet, sehingga stok karet di pasar internasional dapat dikendalikan. Pengendalian, termasuk pengurangan pasokan ini akan mengerek harga karet di pasaran dunia, yang berimbas pada harga di dalam negeri. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Perkebunan, Kasdi Subagyono, saat menyerahkan bantuan pertanian kepada petani di Kabupaten Sarolangun, Jambi, Senin (25/3).

Jakarta – Komoditas perkebunan andalan bagi pendapatan nasional dan devisa negara Indonesia. Salah satunya komoditas karet, karet Indonesia menjadi produsen karet ke-2 setelah Thailand, dan merupakan komoditas ekspor unggulan perkebunan yang diperdagangkan secara luas didunia, penciptaan lapangan kerja, pembangunan wilayah, mendorong agribisnis dan agroindustri, mendukung konservasi lingkungan serta sebagai penghasil devisa kedua setelah kelapa sawit.

Dengan luasan lahan sempit, rata-rata petani karet di Indonesia hanya mampu mengantongi pendapatan sekitar Rp3,2 juta/tahun. Penanaman tanaman sela dapat membantu meningkatkan pendapatan petani. Namun pada perkebunan karet yang sudah dewasa, intensitas cahaya semakin menurun sehingga pertumbuhan tanaman sela kurang optimal. Peneliti dari Balittri mengungkap, perubahan jarak tanam menjadi 2 m x 7 m dapat membantu meningkatkan intensitas cahaya tanpa mengurangi populasi secara signifikan.